PENTINGNYA BUSI - DAN FUNGSI NYA

Sedikit Lebih Detil tentang BUSI :

Fungsi Busi
Busi adalah salah satu komponen penting dalam mesin. Ini menjadi acuan bagi para teknisi, pehobi, atau mekanik balap dalam memahami, menggunakan, dan masalah busi. Informasi yang di dalam acuan ini dapat dijadikan sebagai patokan bagi semua tipe busi mesin empat langkah (internal combustion) Busi adalah “jendela” didalam mesin yang dapat digunakan untuk mencari informasi diagnostic keadaan ruang bakar (baca:AFR). Sebuah contoh termometer dokter yang digunakan untuk mengukur panas pasien, keadaan busi memperlihatkan gejala atau anomali kondisi dalam ruang bakar. Para tuner spesialist bisa membaca gejala ini sebagai pencarian sumber masalah yang biasa disebabkan oleh perbandingan udara dan bensin, percepatan percikan, carbon deposit,kualitas bensin (baca: octane)


FUNGSI AWAL BUSI
Busi mempunyai 2 fungsi utama :
 1. Membakar campuran udara dan bensin
2. Mentransfer panas dari hasil pembakaran sesudah ke sebelum Busi mengalirkan energy listrik dan mengubah bahan bakar menjadi energy.


Asupan sumber listrik harus cukup dari sistem pengapian untuk memercikan listrik antara gap busi (baca:katoda+anoda). Percikan tersebut disebut “Kinerja Pengapian Busi” Temperatur ujung busi harus terjaga pada suhu serendah mungkin untuk mencegah “Pre-ignition”(biasa disebut:ngelitik) tapi setinggi mungkin untuk mencegah “Fouling”(biasa disebut.: miss ignite/fire) . Temperatur tersebut disebut “Kinerja Suhu Busi”. Perlu di ingat busi berkerja sebagai penukar panas dengan membuang panas berlebih keluar dari ruang bakar dan mentransfer panas energy ke sistem pendingin mesin. Kisaran panas dapat diukur melalui kemampuan busi untuk membuang panas Tingkat kemampuan busi mentransfer panas dapat dilihat melalui:1. Panjang insulator busi2. Volume gas sekitar insulator3. Bahan elektroda ( tip busi “iridium,platinum,chopper,dll”) dan insulator porselen (kualitas bahan keramik)

Peran busi dalam menaikkan tenaga mesin lumayan besar, sekitar 20%. Bila busi lebih optimal maka dapat meningkatkan akselerasi motor dan membuat motor semakin irit. Secara gampang busi yang bagus dapat dilihat dari loncatan apinya, yang bagus adalah loncatan apinya berwarna biru kemudian percikannya tidak boleh berpijar harus fokus. Bila masih memakai busi standar maka kondisi loncatan api biru dan percikan api yang fokus sangat susah dihasilkan, hal ini dikarenakan material busi standar terbuat dari nikel sedangkan saat ini material yang dianggap lebih baik dari nikel antara lain adalah platinum dan iridium. Material lain yang mungkin dianggap lebih baik dari nikel adalah emas, perak. Tetapi saat ini material yang terbuat dari iridium dan platinum masih menjadi pilihan terbaik dari semuanya.
Biasanya material ini dipakai pada center electrode busi, karena pada bagian ini yang mengeluarkan loncatan api. Tetapi pabrikan busi juga dapat mengubah bentuk, posisi dan ukuran dari center electrode busi ini. Jadi tingkatan dari busi secara mudah dapat di bedakan menjadi busi standar, busi platinum dan busi iridium. Untuk motor standar bila kurang puas dengan busi standar bisa menggantinya dengan busi platinum, bahkan rekomendasi untuk motor standar adalah cukup busi dengan material platinum tetapi bila dirasa belum puas maka bisa naik tingkat ke busi iridium.
Sebenarnya ada lagi busi yang benar-benar diperuntukkan untuk keperluan balap , bahkan sebenarnya busi inilah yang layak disebut dengan busi racing atau mungkin lebih bisa disebut dengan busi premium. Untuk denso busi ini diembeli dengan nama denso iridium racing, sedangkan dibawahnya terdapat denso iridium power. Perbedaannya adalah pada busi  hanya dipakai untuk balap karena hanya tersedia untuk mesin berkompresi tinggi dan spesifikasinya adalah busi dingin saja. Sedangkan untuk iridium biasa spesifikasi busi tersedia dari tipe busi dingin sampai tipe panas.


Berikut akan dibahas terlebih dahulu definisi dari busi panas dan busi dingin.
Busi Panas
•busi panas adalah busi yang memiliki kemampuan menyerap serta melepas panas kepada sistem pendinginan lebih lambat dari busi standarnya.
•busi panas ini tidak diharapkan bekerja pada temperatur ruang bakar tinggi, bila temperatur ruang bakar mencapai sekitar 850 derajad celcius, maka akan terjadi proses “pre ignition”, dimana bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sebelum busi memercikkan bunga api.
•”pre ignition” ini adalah proses yang tidak diharapkan dalam siklus pembakaran motor 4 langkah tipe “spark engine” atau mesin dengan penyalaan busi.
•kondisi terjadinya pre ignition ini bisa dikatakan “over heating” (pemanasan extrem).
•terjadinya pre ignition ini dapat merusak kinerja dari piston, valve, connecting rod, bahkan crankshaft atau poros engkol.
•warna yang tampak pada busi bila terjadi pre ignition adalah putih pucat, bahkan dalam kondisi terburuk busi bisa meleleh.
Busi Dingin
•busi dingin adalah busi yang memiliki kemampuan menyerap serta melepas panas kepada sistem pendingin lebih baik atau lebih cepat daripada busi standarnya.
•busi dingin ini tidak diharapkan bekerja pada temperatur ruang bakar yang rendah. Jika temperatur ruang bakar terlalu rendah hingga dibawah 400 derajad celcius, maka akan terjadi proses “carbon fouling”, dimana bahan bakar tidak mampu terbakar habis bahkan gagal pembakaran sehingga bahan bakar tadi akan menumpuk pada busi.
•apabila suhu ruang bakar semakin rendah, maka terjadi “miss fire” atau ketidakmampuan busi membakar bahan bakar akibat suhu mesin tidak ideal.
•penumpukan endapan karbon ini semakin semakin lama akan menyebabkna tumpukan kerak karbon yang lama kelamaan menjadi keras dan akibatnya menjadi sumber panas kedua (arang) setelah busi dan hal inilah juga yang menyebabkan gejala “detonasi” atau “knocking” atau ledakan kedua setelah busi memercikkan bunga api.
•gejala “detonasi” ini adalah proses pembakaran yang tidak diharapkan untuk mesin “spark engine”. Detonasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada piston.
•terjadinya “carbon fouling” ini dapat mempercepat umur pakai busi.
•warna yang tampak pada busi bila terjadi “carbon fouling” adalah hitam kering.
Oleh sebab masalah-masalah yang timbul diatas, maka perlunya memilih tingkat panas busi yang sesuai dengan kebutuhan sepeda motor kita.



Memilih tingkat panas busi dipengaruhi oleh beberapa faktor, beberapa faktor yang paling dominan dalam memilih tingkat panas busi adalah
1. Suhu lingkungan tempat mesin atau sepeda motor anda berada.
Untuk daerah dengan cuaca iklim yang lebih dingin, seperti daerah pegunungan, dataran tinggi. Maka direkomendasikan memakai tingkat panas busi yang lebih panas.
Pemakaian busi dingin akan menyebabkan terjadinya “carbon fouling” (penumpukan carbon). Mesin akan susah hidup.
Untuk daerah dengan cuaca iklim lebih panas, seperti dataran rendah, perkotaan dengan tingkat populasi tinggi, maka direkomendasikan menggunakan tingkat panas busi yang lebih dingin. Memakai busi panas pada kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya “pre ignition” (pembakaran dini) dapat menyebabkan part mesin jadi cepat aus.
2. Besarnya kapasitas silinder (CC)
Untuk mesin dengan kapasitas silinder besar (>160), direkomendasikan menggunakan busi dingin. (Standar 22 denso dan 7 ngk) (pembacaan kode busi ada di materi bawah).
3. Besarnya rasio kompresi dan tekanan kompresi
Mesin high performance dengan rasio kompresi tinggi (diatas 10:1) dan tekanan kompresi tinggi (>1500kPa) direkomendasikan menggunakan busi type dingin.
4. Desain high performance & high speed engine
Mesin yang dirancang untuk kebutuhan balap, kompetisi sangat direkomendasikan memakai busi dingin. Pemakaian busi panas akan menyebabkan pre ignition, detonasi berat yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada katub, piston, connecting rod dan crankshaft.




 Untuk itu kenali lebih dulu jenis busi yang akan Anda gunakan sebelum membelinya :


Busi standar, merupakan busi bawaan motor dari pabrikan. Bahan ujung elektroda dari nikel dan diameter center electrode rata-rata 2,5 mm. Jarak pemakaian busi standar bisa sampai 20 ribu km, ketika kondisi pembakaran normal dan tak dipengaruhi oleh faktor lain macam oli mesin dan konsumsi BBM yang berlebihan.

Busi Platinum, merupakan busi yang banyak disuka kaum bikers penyuka touring lantaran kemampuannya. Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode dari platinum, sehingga pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil. Diameter center electrode 0,6 mm – 0,8 mm dan jangan heran, ketika umur busi bisa sampai 30 ribu km.

Busi Iridium, merupakan jenis busi yang bisa dikatakan semi kompetisi, ramai diaplikasi tuner buat mesin non standar. Ciri khasnya ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electroda dari iridium alloy warna platinum buram. Diameter center electroda 0,6 mm – 0,8 mm. Umur busi berkisar 50 ribu hingga 70 ribu km. Jenis busi ini cocok buat mesin motor besar diatas 150 cc.

Busi Racing, sesuai namanya busi ini didesain dan dipersiapkan dengan bahan yang tahan terhadap kompresi tinggi serta temperatur mesin yang tinggi dan dipersiapkan untuk mampu mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration. Busi racing tidak sama dengan busi Iridium. Diameter center electroda pun relatif kecil meruncing macam jarum. Umur busi relatif pendek antara 20 ribu km hingga 30 ribu km.

Busi Resistor, jenis busi ini sering mengecoh konsumen, logo R latin dengan font miring banyak yang mengira artinya racing. Sebenarnya R itu artinya resistor. Busi ini dipakai untuk melindungi perangkat elektronik digital, berupa speedometer dan lainnya. Maka busi cocok sebagai perlindungan perangkat elektronik digital motor.


tutup busi jangan dianggap barang sepele


image
1)-sebagai pelindung dari air.
tutup busi terdiri dari bahan plastik dan karet.nah karetnya inilah sebagai penyekat air.baik dari hujan maupun ketika di cuci.
2)-sebagai pelindung dari radiasi listrik
ada yang berpendapat kalau busi pada motor tidak di tutup tegangan radiasi listrik dapat mengganggu alat elektronik lainnya.misal tv,radio bahkan kinerja cdi dan coil dapat terganggu.
3)melindungi dari arus pendek atau korsleting
ini bisa terjadi bila musim hujan tiba.kadang timbul gejala mbrebet bahkan mesin tidak mau bunyi.karna sifat air yang mampu menghantarkan arus listrik ke body atau kutub negatif.maka terjadilah korslet.
kemudian dalam pemilihan/penggantian tutup busi ini jangan asal.misal karna harga yang genuine lebih mahal,malah memilih yang murah tapi kualitas memble.ya bisa di tebak akhirnya kita sendiri yang menuai hasilnya.ya kadang ditengah jalan hujan,bisa saja karetnya nggak bisa menyekat air karna kualitasnya jelek.
image
seperti contoh di atas,karet tutup busi yang baik karetnya lentur dan tahan panas
image
sedangkan karet tutup busi yang abal-abal karetnya mudah kaku akibat panas busi.


SALAM SATU HATI SATU JIWA
SEDULURAN SAKLAWASE
KCS - 007

5 comments:

  1. Replies
    1. yo mesti cak Andhi
      eh kok gak gawe bahasa rusia iki jenenge?

      Delete
  2. Bang, CB saya compresinya hilang. Padahal kemarin udah di cek ke bengkel dan sudah ganti busi, tapi sekarang hilang lagi compresinya. Kenapa ya bang?

    ReplyDelete
  3. Bang, CB saya compresinya hilang. Padahal kemarin udah di cek ke bengkel dan sudah ganti busi, tapi sekarang hilang lagi compresinya. Kenapa ya bang?

    ReplyDelete
  4. sip infonya.new cb150 ku,dah hampir 2th.kira2saatnya ganti busi?soalnya tarikan jadi kendor/ngorok sekarang.terus,apakah type busi sama dg punya All new beat esp?

    ReplyDelete

Berkomentarlah dengan sopan &; No SARA

SPONSOR

KCS STORE --> OLSHOPE RESMI KCS

OFFICIAL MERCHANDISE

Pages